Selasa, 08 Maret 2016

Malaikatku, Kita Harus Bahagia

Hai Malaikatku..
Apa kabarnya?
Banyak rasa yang ingin kuungkapkan,
hanya saja yang paling menguasai saat ini adalah rindu

Kata tak akan habis bila harus menjabarkan tentang aku, kau, dan rasa

Malaikatku..
Maafkan aku..
Maafkan aku yang lancang mencintaimu
Iya, aku mencintaimu

Sejuta alasan dan kepedihan kuteriakan untuk memanggilmu kembali
Berbagai cara kulakukan untuk membuatmu sesaat meninggalkan khayangan indahmu

Aku tak membutuhkanmu untuk mengusir sepiku
Aku membutuhkanmu karena cintaku padamu

Malaikatku,
Aku mencintaimu
Sangat mencintaimu
Ingin rasanya kuteriakan sejuta kali aku mencintaimu
Namun, rasamu tak tercipta untukku

Aku tak pernah lelah menantimu
Hanya saja, aku tak bisa mencinta sendirian
Aku tak pernah lelah menunggumu
Hanya saja, aku juga ingin bahagia

Malaikatku,
Aku mencintaimu
Entah kau tak tau atau memang tak mau tau
Entah kita belum bisa bersama atau memang takkan pernah bersama

Aku kira perjalananmu mengunjungiku ke bumi akan membuatmu mengerti tentang rasaku
Aku kira semesta akan membiarkan kita saling jatuh cinta dengan sendirinya
Aku kira menunggu akan membawaku pada kau dan aku yang akan berujung menjadi kita

Malaikatku,
Jarak kita ternyata terlalu jauh
Kau takkan pernah rela meninggalkan khayangan dan aku takkan pernah memiliki sayap untuk menerobos masuk ke dalam duniamu itu
Ternyata kita begitu jauh

Malaikatku,
Mencintaimu adalah rasa yang takkan pernah aku sesali
Menunggumu bukanlah hal yang sia-sia meski berujung tanpa makna
Pernah bersamamu adalah bahagia yang menyedihkan yang akan kusimpan di kotak memori
Kotak dengan kunci rahasia yang akan kusimpan di suatu sudut tersembunyi di dalam hati ini

Malaikatku,
Kali ini bukan sekedar melepaskan kepergianmu,
Aku juga akan melanjutkan perjalananku
Takkan kuketuk lagi pintu khayangan
Takkan kuteriakan lagi luka sepi atau pedihnya sebuah penantian

Malaikatku,
Kali ini takkan lagi kunanti kau di bumiku ini
Kali ini kuikhlaskan kau dan perasaanku ini
Berbahagialah di duniamu
Akan kucari bahagia yang direstui semesta untukku di bumiku ini

Malaikatku,
Aku mencintaimu
Bila suatu saat kau menyadarinya, tanya pada semesta berapa banyak tetes air mataku untuk menantimu
Tanya padanya seberapa dalam ketulusan yang tergali dengan sendirinya

Kini,
aku tak hanya melepas kepergianmu menuju bahagiamu,
aku akan pergi mencari bahagiaku

Bahagialah malaikatku
Bila kita tak dapat bahagia bersama,
biar nanti suatu saat kita dipertemukan dalam bahagia dengan kisah yang berbeda

Kamis, 11 Februari 2016

Pergilah untuk Bahagia

Dunia terasa hambar tanpa malaikatku
Kebisingan seperti hanya lewat ditelinga tanpa memiliki makna
Sekejap, warna-warni yang melingkupi ruangku luntur dan berubah menjadi abu-abu
Tidak hitam, tidak pula putih

Sesekali terdengar bisikan dari nirwana
Aku tau kau mengkhawatirkanku
Aku tau aku telah menjadi beban yang sukar untuk kau lepas

Bersamamu adalah impianku
Tawamu adalah bahagiaku
Namun, menjadi beban bagi sayapmu untuk bebas adalah penyesalanku

Aku rindu
Aku rindu
Aku rindu

Tapi akan kututup telingaku dari suara khawatirmu
Akan kuperangi egoku yang sedikit demi sedikit terus menggerogoti ikhklasku tanpamu

Terbanglah, Malaikatku
Tutup pintu nirwana itu
Jangan hiraukan duniaku meski terkadang aku tak dapat menahan perih ini dan menjerit rindu

Setidaknya,
Biarkan aku terbiasa dengan luka merindumu
Jangan biarkan aku terkena candu nyaman bersamamu

Bahagialah Malaikatku
Pergilah bila tanpaku kau temui bahagiamu

Minggu, 07 Februari 2016

Kembalilah, Malaikatku

Dunia takkan pernah seindah nirwana
Ketinggian, keindahan serta suasana dunia para malaikat takkan pernah tergantikan

Malaikatku bersedih
Kulihat nanar matanya yang kerap menatap ke langit langit
Dia rindu dunia nirwananya
Senyumnya kadang sedikit dipaksakan hanya untuk membuat hati ini senang

Ah malaikatku..
Bukan ini yang kumau
Aku tak mau jadi penjara pengurung bahagiamu
Dibalik tawa dan segala kebaikanmu, ada rindu untuk sesuatu yang lain disana

Aku pernah merasa rindu
merindumu begitu menyiksaku
Dan aku tak mau rindumu tertahan karna egoku

Malaikatku..
Tuhan mungkin hanya sedikit menambahkan tugas untukmu mengobati perihku
Aku takkan menahanmu lebih lama

Bahagiaku adalah bersamamu
Namun, bila bersamaku menjadi sebuah luka bagimu
maka kebersamaan kita adalah derita terbesarku

Terima kasih untuk kesediaanmu meninggalkan indahnya nirwana untuk membasuh pedihku
Aku telah rasakan bahagiaku meski hanya sesaat

Kini,
Terbang dan kembalilah ke nirwana
Raihlah kembali bahagiamu
Akan kutunggu kau di dunia yang fana ini

Bila doaku menggetarkan hatimu
Maka kembalilah kesini
Tempat penuh derita ini memiliki sosok yang begitu tulus menantimu




Sabtu, 06 Februari 2016

Sedangkah Tuhan Bercanda?

Tuhan..
Apa ini mimpi?
Apa Kau sedang bercanda?
Malaikatku Kau kirim lagi kehadapanku

Tak hanya bicara
Aku dapat menyentuhnya secara nyata
Melihat senyuman, bahkan merasakan helaan nafasnya
Mengapa Kau kirimkan ia sedekat ini disaat aku harus berperang dengan diriku sendiri untuk berani untuk jauh darinya?

Kebetulan yang terlalu maniskah?
Atau hiburan untuk hatiku yang sudah terlalu lelah diterpa rindu?
Walau aku tau tak pernah ada hati yang utuh darinya untukku
Tapi bisa memandangnya sedekat ini membuat hatiku terasa panas,
Berdebar dan rasanya nyaris meledak

Tuhan..
Aku candu akan senyumannya
Aku terpana begitu dalam dengan lirik pandangnya yang terlihat sayu namun begitu tajam
Aku tak dapat menahan senyumanku meski tak ada alasan untuk tersenyum
Aku terlalu bahagia

Tuhan..
Sedangkah Kau bercanda?
Sedangkah Kau mengobati rinduku padanya walau hanya untuk sesaat?
Apa malaikatku sudah bosan di nirwana sana dan mulai berpikir untuk pulang?

Ah, terlalu gila memikirkannya
Terlalu bahagia merasakannya


Malaikatku, menetap sedikit lebih lama ya..

Rabu, 03 Februari 2016

Merindu

Malaikatku..
Menyenangkan dapat melihatmu tanpa terlihat
Mendengarmu tanpa perlu bertemu
Mengetahui bahwa semua tentangmu masih baik-baik saja

Ternyata Tuhan dengarkan doaku
Bahagia tetap menjadi milikmu dengan atau tanpa adanya aku
Pagi, siang dan malam masih silih berganti sesuai waktunya

Tak ada yang berubah
Tak ada yang berbeda

Hanya saja,
Terkadang ada segeletir rasa pahit yang terlintas ketika yang tak sama hanya tentang kita
Tak ada lagi canda atau perbincangan kecil tanpa makna yang begitu berharga bagiku
Tak ada lagi tawa yang memancarkan arti kebahagian dari dalam hatiku

Selamat menikmati awan awan yang menyediakanmu untuk terbang
Bila nanti lelah, kembalilah ke bumi
Bila suatu saat kau ingat ada manusia yang tulus menunggumu di dalam diam
Datanglah kepadaku
Tanpa banyak bicara, aku tetap menantimu
Tanpa perlu bercerita, aku selalu merindumu

Jumat, 29 Januari 2016

Terbanglah

Hai malaikatku
Semakin lama aku semakin larut oleh pesonamu
Tanpa aku sadari kebaikan adalah bagian dari alasan untukmu ada di dunia ini
Tak hanya di hidupku, tapi di banyak kehidupan lainnya

Kebaikan adalah bagian darimu, bukan dari cintamu
Rasanya menyedihkan mengetahui senyuman indah itu milik banyak orang
Bukan salahmu, malaikatku :)
Mungkin Tuhan mengirimmu untuk menjaga banyak orang
Bukan hanya aku

Aku pernah menjadi begitu egois untuk ragamu
Menahanmu terbang menghampiri banyak jiwa yang harus kau jaga
Maafkan aku
Aku begitu larut pada pesonamu

Kini, kulepaskan ikatan egoku
Kubiarkan kau terbang
Pergilah kemanapun kau mau

Tapi jangan terbang terlalu tinggi
Aku takut kau terluka bila jatuh nanti
Jangan terbang terlalu jauh
Biarkan aku memandangmu

Biar aku jaga kau dalam doaku
Biar aku tau Tuhan menjawab doaku dan membiarkanmu baik baik saja

Sabtu, 23 Januari 2016

Malaikatku Datang

Malaikatku kembali ke dunia nyata
ia ada disini
tepat dihadapanku
tersenyum dan menenangkanku akan sejuta ketakutan dunia

Hanya memandangnya semuanya menjadi baik-baik saja
Hanya melihat senyumannya ketakutan menjadi kekuatan yang tak terkalahkan
Hanya mendengar suaranya kaki ini kuat untuk kembali menapak, melangkah, bahkan berlari.

Malaikatku
Jangan pergi terlalu cepat yaa
Bila tak bisa membawaku pergi,
Cobalah untuk bertahan lebih lama disini...
Bersamaku...